politeknik tuanku sultanah bahiyah ptsb kulim motivasi kesihatan dekorasi kerja dan puisi
Monday, 8 April 2013
Puisi 22a: Maaf
Layari juga: puisi-doa-untuk-ibu
puisi-tangisan-mata-bunda
puisi-ibu-aku-tidak-akan-pernah-lupa
coretanku-mak-mak-memang-hebat
muhasabah-pagi
Sabar memang pahit
Membuahkan ribuan risau
Senyum palsu mampu mengikis risau
Tapi bukan risau di hati yg sakit
Kepercayaan mengikis risau yang ada
Menutup luka" di hati
Namun ketika kepercayaan itu dikhianati Terbukalah luka" yang ada
Luka itu akan semakin melebar
Sedikit demi sedikit mengusir sabar
Hingga lenyap kesabaran yg dulunya ada
Hingga yang tertinggal hanya benci yang ada
Luka yang ada akan semakin membesar
Ketika sudah tak lagi ada sabar
Dan luka itu akan menyebar
Tidak hanya dalam hati yang tersakiti
Tapi juga pada hati yang menyakiti
Hingga kelak saat kita tersedar
Bahawasanya kita harus tetap bersabar
Dan hati ini menuntut tuk ucapkan maaf
Atas segala salah dan khilaf
Karena sebesar apapun luka itu
Hanya bisa diubati dengan maaf
Memaafkan dari semua kesalahan dan khilaf
Menerima maaf dengan keikhlasan tanpa ragu
Ditha Permana
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Sebenarnya, mereka boleh ja berlanggar. NASA dan organisasi antarabangsa yang lain mengesan satelit di angkasa lepas. Perlanggaran jarang t...
-
Mulakan langkah mu dengan fikiran terbuka Setiap insan punyai kelebihan sendiri Asah kemahiran di peringkat lebih tinggi Usaha dan harapan ...
-
Satelit dapat mengorbit mengelilingi planet bumi kerana ianya terkunci pada kelajuan yang sangat tinggi untuk mengatasi daya tarikan graviti...
No comments:
Post a Comment