Sendiri bukan bererti sepi.
Sendiri saat yang terbaik untuk merenungi.
Bersamapun bukan bererti ramai...
Saat bersama terlalu sering kita lalai.
Pujian yang datang terlalu sering melemahkan.
Sanjungan yang menghampiri selalu menipu diri.
Ada kalanya cacian adalah titah sang raja
Menjerit....menangis... berteriak memanggil
Seluruh jagat raya hanya menoleh sambil lalu
Tersenyum... berdiam... melihat wajah diri
Semua mengerti dan lebih bererti.
Tangan pendosapun tak berani menyapa
Terkapar menggeliat menipu hati yang tersiksa
Senyum ringanpun tampak lebih damai...
Tak ada hati tertipu dan menahan siksa.
Yang diam lebih mengerti bahasa Pencipta...
Yang tersenyum lebih tahu cara bahagia.
Demikian sahabat... saatnya kita benar-benar bertanya.
Apakah hati kita terluka atau damai ?
Apakah kita sudah jujur atau menipu....?
http://catatan-kencor.blogspot.com
politeknik tuanku sultanah bahiyah ptsb kulim motivasi kesihatan dekorasi kerja dan puisi
Saturday, 18 May 2013
PUISI IMAN & PERASAAN
http://menantisinarilahi.blogspot.com
Tirai jendela ku singkap,
Mengharap sang bintang bergemerlap,
di langit malam,
namun takdir Tuhan,
tiada ia bergemerlapan,
ku tetap ukirkan senyuman,
kerna yakin segala takdir Tuhan,
punyai hikmah di setiap suratan=)
Duhai teman,
kekadang,
pelangi hadir tanpa diundang,
membuat kita bagai keanak-anakan,
teruja akan kecantikannya,
namun…
sedih bertandang,
tatkala ia tidak lagi kelihatan,
lenyaplah sebuah senyuman…
Duhai teman,
tersangat indah takdir Tuhan,
jika jiwa kita benar-benar beriman,
setiap kejadian,
dipandang dengan kaca mata iman,
malah bukan terhanyut dengan perasaan,
yang pastinya dipandu syaitan,
mohon Allah swt lindungkan.
Allahurobbi,
Berilah kami keampunan…
Duhai Tuhan,
kami hanya hamba penuh kedaifan,
di sepanjang jalan raya kehidupan,
mengharap belas kasihan-Mu Tuhan,
dorongkan kami sentiasa dalam iman,
walau tika ditimpa sekecil zarah ujian.
Lindungi kami dari beRAJAkan perasaan,
yang hanya mencampakkan kami ke neraka jahanam,
Allah… tolong lindungi kami Ya Tuhan…
Duhai Tuhan,
Tatkala Engkau beri kesedaran,
akan kesilapan yang dilakukan,
maka pinjamkanlah kami segunung kekuatan,
tuk meninggalkan perkara kemungkaran.
Ya Tuhan,
usah bolak-balikkan,
hati kami yang sering ‘kesakitan’,
dalam menepis segala hasutan,
izinkan kami kembali ke pangkal jalan,
dalam pimpinan menuju keredhaan,
demi mendiami raudhah ( taman ) impian,
bersama insan-insan tersayang.
Duhai Tuhan Yang Maha Penyayang,
jagakanlah kami,
moga sanubari sentiasa dihiasi wangian iman.
allahumma amin.puisi : Ya Robb
Ya Robb....
Ajarilah kami bangkit ketika tersungkur..
Ajarilah kami bangun ketika terjatuh…
Ajarilah kami berdiri tegak di dalam terpaan badai kencang…
Ya Robb....
Ajarilah kami berjalan mendekati-Mu dalam malam maupun siang..
Ajarilah kami berlari menuju keridhaan-Mu dalam gelap maupun terang…
Berjalan dengan langkah kaki yang cepat..
Berlari dengan lari yang kencang..
Untuk sampai kepada cinta-Mu..
Untuk sampai kepada pangkuan-Mu…
Ya Robb....
Ku dapati betapa banyaknya duri dalam jalan ku untuk menggapai ridha-Mu…
Ku dapati betapa besarnya badai yang menggoyah pohon iman ku..
Ku dapati betapa besarnya gelombang yang menghancur keistiqamahan ku…
Namun, Engkau tentu Maha Tau..
Bahwa Semuanya itu akan menjadi kecil jika adanya iman yang kuat kepada-Mu….
Maka, izinkan pohon iman itu tetap tegak meski dalam terpaan badai kencang, dalam gelombang yang besar…
Izinkan pohon iman itu tetap subur dalam musim hujan maupun kemarau panjang…
Karena iman tak akan membiarkan daun keistiqamahan menggugur…
Tak akan membiarkan keistiqamahan melebur..
Mencair menjadi tetesan air…
Tapi iman, akan menjadikan keistiqamahan kami terus membeku dan membatu…
Sepanas apapun sinaran mentari..
Tak akan berhasil membuat keistiqamahan kami pada-Mu mencair selama ada iman di hati....
Tak ada tujuan lain hidup kami ini selain untuk menggapai ridha-Mu Ilahi..
Hidupku,matiku,hanya untuk-Mu
http://shalehahmajidah.blogspot.com
HADITH : MEMUDAHKAN ORANG DLM KESULITAN
"Dan siapa yang memudahkan orang yang susah, Allah akan memudahkannya didunia dan diakhirat. Siapa yang menutup aib orang Islam di dunia, Allah akan menutup keaibannya didunia dan diakhirat. Dan Allah sentiasa menolong hamba itu selagi hamba itu mahu menolong saudaranya."
(HR.Muslim)
HADITH :SEDEKAH, PEMAAF, TAWADHUK
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Sedekah tidak mungkin mengurangi harta. Tidaklah seseorang suka memaafkan, melainkan ia akan semakin mulia. Tidaklah seseorang bersikap tawadhu’ (rendah diri) karena Allah, melainkan Allah akan meninggikan derajatnya. “[HR. Muslim].
PUISI :IBU CAHAYA PENERANG HIDUPKU
Layari juga: puisi-doa-untuk-ibu
puisi-tangisan-mata-bunda
puisi-ibu-aku-tidak-akan-pernah-lupa
coretanku-mak-mak-memang-hebat
muhasabah-pagiOleh Yulan
Ibu ....
Saat diriku dalam pangkuanmu,
Kau iringi aku dengan sebuah doa,
Dan kau iringi aku dengan alunan lagu
Betapa indahnya kau ada di hidupku,
Apa yang harus kuberikan padamu ?
Ku hanya bisa berdiam,
Ku hanya bisa duduk ..
Saat ku menangis,kau menghibur ku.
Dan saat ku bahagia,kau hanya bisa tersenyum.
Mengapa,mengapa aku tak bisa berdiri?
Mengapa aku tak bisa keluarkan tanganku ?
Untuk membalas menolong dirimu,ibu.
Ibu,
Sinar cahaya dirimu selalu terpancar
Dalam hati,jiwa,dan raga ku.
Ibu,maafkan diriku ini ..
Aku akan membalas jasamu,
Walau tak sebanding dengan pengorbanan
Yang telah kau berikan.
puisi-tangisan-mata-bunda
puisi-ibu-aku-tidak-akan-pernah-lupa
coretanku-mak-mak-memang-hebat
muhasabah-pagiOleh Yulan
Ibu ....
Saat diriku dalam pangkuanmu,
Kau iringi aku dengan sebuah doa,
Dan kau iringi aku dengan alunan lagu
Betapa indahnya kau ada di hidupku,
Apa yang harus kuberikan padamu ?
Ku hanya bisa berdiam,
Ku hanya bisa duduk ..
Saat ku menangis,kau menghibur ku.
Dan saat ku bahagia,kau hanya bisa tersenyum.
Mengapa,mengapa aku tak bisa berdiri?
Mengapa aku tak bisa keluarkan tanganku ?
Untuk membalas menolong dirimu,ibu.
Ibu,
Sinar cahaya dirimu selalu terpancar
Dalam hati,jiwa,dan raga ku.
Ibu,maafkan diriku ini ..
Aku akan membalas jasamu,
Walau tak sebanding dengan pengorbanan
Yang telah kau berikan.
PUISI :DO'A SANG PENDOSA
http://puisikelam666.blogspot.com
Layari juga: puisi-doa-untuk-ibupuisi-tangisan-mata-bunda
puisi-ibu-aku-tidak-akan-pernah-lupa
coretanku-mak-mak-memang-hebat
muhasabah-pagi
Jejak langkahku sangat kotor dan bau
Hitam!Sehitam arang!
Membuatku tertunduk malu
Tuhanku
Dalam kegelisahanku
Manusia hina ini memohon padaMu
Mohon ampunan dan pertolonganMu
Agar di sisa perjalananku
Aku tidak tersesat seperti dulu
Thursday, 16 May 2013
Sejarah Ringkas Imam Muslim
layari juga: kerjaya-sebagai-pendidik
9-ciri-ciri-pendidik-yang-hebat
ciri2-yang-baik-sebagai-pendidik
kisah-pemimpin-islam-zainab-al-ghazali
http://www.islam2u.net
9-ciri-ciri-pendidik-yang-hebat
ciri2-yang-baik-sebagai-pendidik
kisah-pemimpin-islam-zainab-al-ghazali
http://www.islam2u.net
Imam
Muslim dilahirkan di Naisabur pada tahun 202 H atau 817 M. Imam Muslim
bernama lengkap Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim bin
Kausyaz al Qusyairi an Naisaburi. Naisabur, yang sekarang ini termasuk
wilayah Rusia, dalam sejarah Islam kala itu termasuk dalam sebutan Maa
Wara'a an Nahr, artinya daerah-daerah yang terletak di sekitar Sungai
Jihun di Uzbekistan, Asia Tengah. Pada masa Dinasti Samanid, Naisabur
menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan selama lebih kurang 150
tahun. Seperti halnya Baghdad di abad pertengahan, Naisabur, juga
Bukhara (kota kelahiran Imam Bukhari) sebagai salah satu kota ilmu dan
pusat peradaban di kawasan Asia Tengah. Di sini pula bermukim banyak
ulama besar.
Perhatian
dan minat Imam Muslim terhadap ilmu hadits memang luar biasa. Sejak
usia dini, beliau telah berkonsentrasi mempelajari hadits. Pada tahun
218 H, beliau mulai belajar hadits, ketika usianya kurang dari lima
belas tahun. Beruntung, beliau dianugerahi kelebihan berupa ketajaman
berfikir dan ingatan hafalan. Ketika berusia sepuluh tahun, Imam Muslim
sering datang dan berguru pada seorang ahli hadits, yaitu Imam Ad
Dakhili. Setahun kemudian, beliau mulai menghafal hadits Nabi SAW, dan
mulai berani mengoreksi kesalahan dari gurunya yang salah menyebutkan
periwayatan hadits.
Selain kepada Ad
Dakhili, Imam Muslim pun tak segan-segan bertanya kepada banyak ulama
di berbagai tempat dan negara. Berpetualang menjadi aktivitas rutin bagi
dirinya untuk mencari silsilah dan urutan yang benar sebuah hadits.
Beliau, misalnya pergi ke Hijaz, Irak, Syam, Mesir dan negara-negara
lainnya. Dalam lawatannya itu, Imam Muslim banyak bertemu dan
mengunjungi ulama-ulama kenamaan untuk berguru hadits kepada mereka. Di
Khurasan, beliau berguru kepada Yahya bin Yahya dan Ishak bin Rahawaih;
di Ray beliau berguru kepada Muhammad bin Mahran dan Abu 'Ansan. Di Irak
beliau belajar hadits kepada Ahmad bin Hanbal dan Abdullah bin
Maslamah; di Hijaz beliau belajar kepada Sa'id bin Mansur dan Abu Mas
'Abuzar; di Mesir beliau berguru kepada 'Amr bin Sawad dan Harmalah bin
Yahya, dan ulama ahli hadits lainnya.
Bagi
Imam Muslim, Baghdad memiliki arti tersendiri. Di kota inilah beliau
berkali-kali berkunjung untuk belajar kepada ulama-ulama ahli hadits.
Kunjungannya yang terakhir beliau lakukan pada tahun 259 H. Ketika Imam
Bukhari datang ke Naisabur, Imam Muslim sering mendatanginya untuk
bertukar pikiran sekaligus berguru padanya. Saat itu, Imam Bukhari yang
memang lebih senior, lebih menguasai ilmu hadits ketimbang dirinya.
Ketika
terjadi fitnah atau kesenjangan antara Bukhari dan Az Zihli, beliau
bergabung kepada Bukhari. Sayang, hal ini kemudian menjadi sebab
terputusnya hubungan dirinya dengan Imam Az Zihli. Yang lebih
menyedihkan, hubungan tak baik itu merembet ke masalah ilmu, yakni dalam
hal penghimpunan dan periwayatan hadits-hadits Nabi SAW.
Imam
Muslim dalam kitab shahihnya maupun kitab-kitab lainnya tidak
memasukkan hadits-hadits yang diterima dari Az Zihli, padahal beliau
adalah gurunya. Hal serupa juga beliau lakukan terhadap Bukhari.
Tampaknya bagi Imam Muslim tak ada pilihan lain kecuali tidak memasukkan
ke dalam Kitab Shahihnya hadits-hadits yang diterima dari kedua gurunya
itu. Kendatipun demikian, dirinya tetap mengakui mereka sebagai
gurunya.
Imam
Muslim yang dikenal sangat tawadhu' dan wara' dalam ilmu itu telah
meriwayatkan puluhan ribu hadits. Menurut Muhammad Ajaj Al Khatib, guru
besar hadits pada Universitas Damaskus, Syria, hadits yang tercantum
dalam karya besar Imam Muslim, Shahih Muslim, berjumlah 3.030 hadits
tanpa pengulangan. Bila dihitung dengan pengulangan, katanya, berjumlah
sekitar 10.000 hadits. Sementara menurut Imam Al Khuli, ulama besar asal
Mesir, hadits yang terdapat dalam karya Muslim tersebut berjumlah 4.000
hadits tanpa pengulangan, dan 7.275 dengan pengulangan. Jumlah hadits
yang beliau tulis dalam Shahih Muslim itu diambil dan disaring dari
sekitar 300.000 hadits yang beliau ketahui. Untuk menyaring
hadits-hadits tersebut, Imam Muslim membutuhkan waktu 15 tahun.
Mengenai
metode penyusunan hadits, Imam Muslim menerapkan prinsip-prinsip ilmu
jarh, dan ta'dil, yakni suatu ilmu yang digunakan untuk menilai cacat
tidaknya suatu hadits. Beliau juga menggunakan sighat at tahammul
(metode-metode penerimaan riwayat), seperti haddasani (menyampaikan
kepada saya), haddasana (menyampaikan kepada kami), akhbarana
(mengabarkan kepada saya), akhabarana (mengabarkan kepada kami), dan
qaalaa (ia berkata).
Imam
Muslim menjadi orang kedua terbaik dalam masalah ilmu hadits (sanad,
matan, kritik, dan seleksinya) setelah Imam Bukhari. "Di dunia ini orang
yang benar-benar ahli di bidang hadits hanya empat orang; salah satu di
antaranya adalah Imam Muslim," komentar ulama besar Abu Quraisy Al
Hafizh. Maksud ungkapan itu tak lain adalah ahli-ahli hadits terkemuka
yang hidup di masa Abu Quraisy.
Reputasinya mengikuti gurunya Imam Bukhari
Dalam
khazanah ilmu-ilmu Islam, khususnya dalam bidang ilmu hadits, nama Imam
Muslim begitu monumental, setara dengan gurunya, Abu Abdillah Muhammad
bin Ismail al-Bukhary al-Ju’fy atau lebih dikenal dengan nama Imam
Bukhari. Sejarah Islam sangat berhutang jasa kepadanya, karena
prestasinya di bidang ilmu hadits, serta karya ilmiahnya yang luar biasa
sebagai rujukan ajaran Islam, setelah al-Qur’an. Dua kitab hadits
shahih karya Bukhari dan Muslim sangat berperan dalam standarisasi bagi
akurasi akidah, syariah dan tasawwuf dalam dunia Islam.
Melalui
karyanya yang sangat berharga, al-Musnad ash-Shahih, atau al-Jami’
ash-Shahih, selain menempati urutan kedua setelah Shahih Bukhari, kitab
tersebut memenuhi khazanah pustaka dunia Islam, dan di Indonesia,
khususnya di pesantren-pesantren menjadi kurikulum wajib bagi para
santri dan mahasiswa.
Pengembaraan
(rihlah) dalam pencarian hadits merupakan kekuatan tersendiri, dan amat
penting bagi perkembangan intelektualnya. Dalam pengembaraan ini (tahun
220 H), Imam Muslim bertemu dengan guru-gurunya, dimana pertama kali
bertemu dengan Qa’nabi dan yang lainnya, ketika menuju kota Makkah dalam
rangka perjalanan haji. Perjalanan intelektual lebih serius, barangkali
dilakukan tahun 230 H. Dari satu wilayah ke wilayah lainnya, misalnya
menuju ke Irak, Syria, Hijaz dan Mesir.
Waktu
yang cukup lama dihabiskan bersama gurunya al-Bukhari. Kepada guru
besarnya ini, Imam Muslim menaruh hormat yang luar biasa. "Biarkan aku
mencium kakimu, hai Imam Muhadditsin dan dokter hadits," pintanya,
ketika di sebuah pertemuan antara Bukhari dan Muslim.
Disamping
itu, Imam Muslim memang dikenal sebagai tokoh yang sangat ramah,
sebagaimana al-Bukhari yang memiliki kehalusan budi bahasa, Imam Muslim
juga memiliki reputasi, yang kemudian populer namanya — sebagaimana
disebut oleh Adz-Dzahabi — dengan sebutan muhsin dari Naisabur.
Maslamah
bin Qasim menegaskan, "Muslim adalah tsaqqat, agung derajatnya dan
merupakan salah seorang pemuka (Imam)." Senada pula, ungkapan ahli
hadits dan fuqaha’ besar, Imam An-Nawawi, "Para ulama sepakat atas
kebesarannya, keimanan, ketinggian martabat, kecerdasan dan
kepeloporannya dalam dunia hadits."
Kitab Shahih Muslim
Imam
Muslim memiliki jumlah karya yang cukup penting dan banyak. Namun yang
paling utama adalah karyanya, Shahih Muslim. Dibanding kitab-kitab
hadits shahih lainnya, kitab Shahih Muslim memiliki karakteristik
tersendiri, dimana Imam Muslim banyak memberikan perhatian pada
ekstraksi yang resmi. Beliau bahkan tidak mencantumkan judul-judul
setiap akhir dari satu pokok bahasan. Disamping itu, perhatiannya lebih
diarahkan pada mutaba’at dan syawahid.
Walaupun
dia memiliki nilai beda dalam metode penyusunan kitab hadits, Imam
Muslim sekali-kali tidak bermaksud mengungkap fiqih hadits, namun
mengemukakan ilmu-ilmu yang bersanad. Karena beliau meriwayatkan setiap
hadits di tempat yang paling layak dengan menghimpun jalur-jalur
sanadnya di tempat tersebut. Sementara al-Bukhari memotong-motong suatu
hadits di beberapa tempat dan pada setiap tempat beliau sebutkan lagi
sanadnya. Sebagai murid yang shalih, beliau sangat menghormati gurunya
itu, sehingga beliau menghindari orang-orang yang berselisih pendapat
dengan al-Bukhari.
Kitab
Shahih Muslim memang dinilai kalangan muhaditsun berada setingkat di
bawah al-Bukhari. Namun ada sejumlah ulama yang menilai bahwa kitab Imam
Muslim lebih unggul daripada kitabnya al-Bukhari.
Sebenarnya
kitab Shahih Muslim dipublikasikan untuk Abu Zur’ah, salah seorang
kritikus hadits terbesar, yang biasanya memberikan sejumlah catatan
mengenai cacatnya hadits. Lantas, Imam Muslim kemudian mengoreksi cacat
tersebut dengan membuangnya tanpa argumentasi. Kerana Imam Muslim tidak
pernah mahu membukukan hadits-hadits yang hanya berdasarkan kriteria
peribadi semata, dan hanya meriwayatkan hadits yang diterima oleh
kalangan ulama. Sehingga hadits-hadits Muslim terasa sangat popular.
Berdasarkan
hitungan Muhammad Fuad Abdul Baqi, kitab Shahih Muslim memuat 3.033
hadits. Metode penghitungan ini tidak didasarkan pada sistem isnad
sebagaimana dilakukan ahli hadits, namun beliau mendasarkannya pada
subyek-subyek. Artinya jika didasarkan isnad, jumlahnya bisa berlipat
ganda.
Antara al-Bukhari dan Muslim
Imam
Muslim, sebagaimana dikatakan oleh Prof. Mustafa ‘Adzami dalam bukunya
Studies in Hadith Methodology and Literature, mengambil keuntungan dari
Shahih Bukhari, kemudian menyusun karyanya sendiri, yang tentu saja
secara metodologis dipengaruhi karya al-Bukhari.
Antara
al-Bukhari dan Muslim, dalam dunia hadits memiliki kesetaraan dalam
keshahihan hadits, walaupun hadits al-Bukhari dinilai memiliki
keunggulan setingkat. Namun, kedua kitab hadits tersebut mendapatkan
gelar sebagai as-Shahihain.
Sebenarnya
para ulama berbeza pendapat mana yang lebih unggul antara Shahih Muslim
dengan Shahih Bukhari. Jumhur Muhadditsun berpendapat, Shahihul Bukhari
lebih unggul, sedangkan sejumlah ulama Marokko dan yang lain lebih
mengunggulkan Shahih Muslim. Hal ini menunjukkan, sebenarnya
perbedaannya sangatlah sedikit, dan walaupun itu terjadi, hanyalah pada
sistematika penulisannya saja, serta perbandingan antara tema dan
isinya.
Al-Hafizh
Ibnu Hajar mengulas kelebihan Shahih Bukhari atas Shahih Muslim, antara
lain, karena Al-Bukhari mensyaratkan kepastian bertemunya dua perawi
yang secara struktural sebagai guru dan murid dalam hadits Mu’an’an;
agar dapat dihukumi bahwa sanadnya bersambung. Sementara Muslim
menganggap cukup dengan "kemungkinan" bertemunya kedua rawi tersebut
dengan tidak adanya tadlis.
Al-Bukhari
mentakhrij hadits yang diterima para perawi tsaqqat derajat utama dari
segi hafalan dan keteguhannya. Walaupun juga mengeluarkan hadits dari
rawi derajat berikutnya dengan sangat selektif. Sementara Muslim, lebih
banyak pada rawi derajat kedua dibanding Bukhari. Disamping itu kritik
yang ditujukan kepada perawi jalur Muslim lebih banyak dibanding kepada
al-Bukhari.
Sementara
pendapat yang berpihak pada keunggulan Shahih Muslim beralasan —
sebagaimana dijelaskan Ibnu Hajar —, bahwa Muslim lebih berhati-hati
dalam menyusun kata-kata dan redaksinya, karena menyusunnya di negeri
sendiri dengan berbagai sumber di masa kehidupan guru-gurunya. Beliau
juga tidak membuat kesimpulan dengan memberi judul bab sebagaimana
Bukhari lakukan. Dan sejumlah alasan lainnya.
Namun
prinsipnya, tidak semua hadits Bukhari lebih shahih ketimbang hadits
Muslim dan sebaliknya. Hanya pada umumnya keshahihan hadits riwayat
Bukhari itu lebih tinggi derajatnya daripada keshahihan hadits dalam
Shahih Muslim.
Karya-karya Imam Muslim
Imam
Muslim berhasil menghimpun karya-karyanya, antara lain seperti: 1)
Al-Asma’ wal-Kuna, 2) Irfadus Syamiyyin, 3) Al-Arqaam, 4) Al-Intifa bi
Juludis Siba’, 5) Auhamul Muhadditsin, 7)At-Tarikh, 8) At-Tamyiz, 9)
Al-Jami’, 10) Hadits Amr bin Syu’aib, 11) Rijalul ‘Urwah, 12)Sawalatuh
Ahmad bin Hanbal, 13) Thabaqat, 14) Al-I’lal, 15) Al-Mukhadhramin, 16)
Al-Musnad al-Kabir, 17) Masyayikh ats-Tsawri, 18) Masyayikh Syu’bah, 19)
Masyayikh Malik, 20) Al-Wuhdan, 21) As-Shahih al-Masnad.
Kitab-kitab
nomor 6, 20, dan 21 telah dicetak, sementara nombor 1, 11, dan 13 masih
dalam bentuk manuskrip. Sedangkan karyanya yang monumental adalah Shahih
dari judul singkatnya, yang sebenarnya berjudul, Al-Musnad as-Shahih,
al-Mukhtashar minas Sunan, bin-Naqli al-’Adl ‘anil ‘Adl ‘an Rasulillah.
Wafatnya Imam Muslim
Imam
Muslim wafat pada Ahad sore, pada tanggal 24 Rejab 261 H. Semoga Allah
SWT merahmatinya, mengampuni segala kesalahannya, serta menggolongkannya
ke dalam golongan orang-orang yang sholeh. Amiin.
Sejarah Ringkas Imam Bukhari
layari juga: kerjaya-sebagai-pendidik
9-ciri-ciri-pendidik-yang-hebat
ciri2-yang-baik-sebagai-pendidik
kisah-pemimpin-islam-zainab-al-ghazali
http://www.islam2u.net
9-ciri-ciri-pendidik-yang-hebat
ciri2-yang-baik-sebagai-pendidik
kisah-pemimpin-islam-zainab-al-ghazali
http://www.islam2u.net
Kelahiran dan Masa Kecil Imam Bukhari
Imam
Bukhari (semoga Allah merahmatinya) lahir di Bukhara, Uzbekistan, Asia
Tengah. Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin
Ibrahim bin Al-Mughirah bin Badrdizbah Al-Ju'fiy Al Bukhari, namun
beliau lebih dikenal dengan nama Bukhari. Beliau lahir pada hari Jumat,
tepatnya pada tanggal 13 Syawal 194 H (21 Juli 810 M). Datuknya bernama
Bardizbeh, turunan Persi yang masih beragama Zoroaster. Tapi ibubapanya, Mughoerah, telah memeluk Islam di bawah asuhan Al-Yaman
el-Ja’fiy. Sebenarnya masa kecil Imam Bukhari penuh dengan keprihatinan.
Di samping menjadi anak yatim, juga tidak dapat melihat kerana buta
(tidak lama setelah lahir, beliau kehilangan penglihatannya tersebut).
Ibunya senantiasa berusaha dan berdo'a untuk kesembuhan beliau.
Alhamdulillah, dengan izin dan kurnia Allah, menjelang usia 10 tahun
matanya sembuh secara total.
Imam
Bukhari adalah ahli hadits yang termasyhur diantara para ahli hadits
sejak dulu hingga kini bersama dengan Imam Ahmad, Imam Muslim, Abu
Dawud, Tirmidzi, An-Nasai, dan Ibnu Majah. Bahkan dalam kitab-kitab
fiqih dan hadits, hadits-hadits beliau memiliki derajat yang tinggi.
Sebagian menyebutnya dengan julukan Amirul Mukminin fil Hadits (Pemimpin
kaum mukmin dalam hal Ilmu Hadits). Dalam bidang ini, hampir semua
ulama di dunia merujuk kepadanya.
Tempat beliau
lahir kini termasuk wilayah Rusia, yang waktu itu memang menjadi pusat
kebudayaan ilmu pengetahuan Islam sesudah Madinah, Damaskus dan Bagdad.
Daerah itu pula yang telah melahirkan filosof-filosof besar seperti
al-Farabi dan Ibnu Sina. Bahkan ulama-ulama besar seperti Zamachsari,
al-Durdjani, al-Bairuni dan lain-lain, juga dilahirkan di Asia Tengah.
Sekalipun daerah tersebut telah jatuh di bawah kekuasaan Uni Sovyet
(Rusia), namun menurut Alexandre Benningsen dan Chantal Lemercier
Quelquejay dalam bukunya "Islam in the Sivyet Union" (New York, 1967),
pemeluk Islamnya masih berjumlah 30 milliun. Jadi merupakan daerah yang
pemeluk Islam-nya nomor lima besarnya di dunia setelah Indonesia,
Pakistan, India dan Cina.
Keluarga dan Guru Imam Bukhari
Bukhari
dididik dalam keluarga ulama yang taat beragama. Dalam kitab As-Siqat,
Ibnu Hibban menulis bahwa ayahnya dikenal sebagai orang yang wara' dalam
arti berhati-hati terhadap hal-hal yang hukumnya bersifat syubhat
(ragu-ragu), terlebih lebih terhadap hal-hal yang sifatnya haram.
Ayahnya adalah seorang ulama bermadzhab Maliki dan merupakan mudir dari
Imam Malik, seorang ulama besar dan ahli fikih. Ayahnya wafat ketika
Bukhari masih kecil.
Perhatiannya
kepada ilmu hadits yang sulit dan rumit itu sudah tumbuh sejak usia 10
tahun, hingga dalam usia 16 tahun beliau sudah hafal dan menguasai
buku-buku seperti "al-Mubarak" dan "al-Waki". Bukhari berguru kepada
Syekh Ad-Dakhili, ulama ahli hadits yang masyhur di Bukhara. Pada usia
16 tahun bersama keluarganya, ia mengunjungi kota suci Mekkah dan
Madinah, dimana di kedua kota suci itu beliau mengikuti kuliah para
guru-guru besar ahli hadits. Pada usia 18 tahun beliau menerbitkan kitab
pertamanya "Qudhaya as Shahabah wat Tabi’ien" (Peristiwa-peristiwa
Hukum di zaman Sahabat dan Tabi’ien).
Bersama
gurunya Syekh Ishaq, beliau menghimpun hadits-hadits shahih dalam satu
kitab, dimana dari satu juta hadits yang diriwayatkan oleh 80.000 perawi
disaring lagi menjadi 7275 hadits. Diantara guru-guru beliau dalam
memperoleh hadits dan ilmu hadits antara lain adalah Ali bin Al Madini,
Ahmad bin Hanbali, Yahya bin Ma'in, Muhammad bin Yusuf Al Faryabi, Maki
bin Ibrahim Al Bakhi, Muhammad bin Yusuf al Baykandi dan Ibnu Rahwahih.
Selain itu ada 289 ahli hadits yang haditsnya dikutip dalam kitab
Shahih-nya.
Kejeniusan Imam Bukhari
Bukhari
diakui memiliki daya hafal tinggi, yang diakui oleh kakaknya Rasyid bin
Ismail. Kakak sang Imam ini menuturkan, pernah Bukhari muda dan
beberapa murid lainnya mengikuti kuliah dan ceramah cendekiawan Balkh.
Tidak seperti murid lainnya, Bukhari tidak pernah membuat catatan
kuliah. Ia sering dicela membuang waktu karena tidak mencatat, namun
Bukhari diam tak menjawab. Suatu hari, karena merasa kesal terhadap
celaan itu, Bukhari meminta kawan-kawannya membawa catatan mereka,
kemudian beliau membacakan secara tepat apa yang pernah disampaikan
selama dalam kuliah dan ceramah tersebut. Tercenganglah mereka semua,
lantaran Bukhari ternyata hafal di luar kepala 15.000 hadits, lengkap
dengan keterangan yang tidak sempat mereka catat.
Ketika
sedang berada di Bagdad, Imam Bukhari pernah didatangi oleh 10 orang
ahli hadits yang ingin menguji ketinggian ilmu beliau. Dalam pertemuan
itu, 10 ulama tersebut mengajukan 100 buah hadits yang sengaja
"diputar-balikkan" untuk menguji hafalan Imam Bukhari. Ternyata hasilnya
mengagumkan. Imam Bukhari mengulang kembali secara tepat masing-masing
hadits yang salah tersebut, lalu mengoreksi kesalahannya, kemudian
membacakan hadits yang benarnya. Ia menyebutkan seluruh hadits yang
salah tersebut di luar kepala, secara urut, sesuai dengan urutan penanya
dan urutan hadits yang ditanyakan, kemudian membetulkannya. Inilah yang
sangat luar biasa dari sang Imam, karena beliau mampu menghafal hanya
dalam waktu satu kali dengar.
Selain
terkenal sebagai seorang ahli hadits, Imam Bukhari ternyata tidak
melupakan kegiatan lain, yakni olahraga. Ia misalnya sering belajar
memanah sampai mahir, sehingga dikatakan sepanjang hidupnya, sang Imam
tidak pernah luput dalam memanah kecuali hanya dua kali. Keadaan itu
timbul sebagai pengamalan sunnah Rasul yang mendorong dan menganjurkan
kaum Muslimin belajar menggunakan anak panah dan alat-alat perang
lainnya.
Karya-karya Imam Bukhari
Karyanya
yang pertama berjudul "Qudhaya as Shahabah wat Tabi’ien"
(Peristiwa-peristiwa Hukum di zaman Sahabat dan Tabi’ien). Kitab ini
ditulisnya ketika masih berusia 18 tahun. Ketika menginjak usia 22
tahun, Imam Bukhari menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci bersama-sama
dengan ibu dan kakaknya yang bernama Ahmad. Di sanalah beliau menulis
kitab "At-Tarikh" (sejarah) yang terkenal itu. Beliau pernah berkata,
"Saya menulis buku "At-Tarikh" di atas makam Nabi Muhammad SAW di waktu
malam bulan purnama".
Karya
Imam Bukhari lainnya antara lain adalah kitab Al-Jami' ash Shahih,
Al-Adab al Mufrad, At Tharikh as Shaghir, At Tarikh Al Awsat, At Tarikh
al Kabir, At Tafsir Al Kabir, Al Musnad al Kabir, Kitab al 'Ilal, Raf'ul
Yadain fis Salah, Birrul Walidain, Kitab Ad Du'afa, Asami As Sahabah
dan Al Hibah. Diantara semua karyanya tersebut, yang paling monumental
adalah kitab Al-Jami' as-Shahih yang lebih dikenal dengan nama Shahih
Bukhari.
Dalam
sebuah riwayat diceritakan, Imam Bukhari berkata: "Aku bermimpi melihat
Rasulullah saw., seolah-olah aku berdiri di hadapannya, sambil memegang
kipas yang kupergunakan untuk menjaganya. Kemudian aku tanyakan mimpi
itu kepada sebagian ahli ta'bir, ia menjelaskan bahwa aku akan
menghancurkan dan mengikis habis kebohongan dari hadits-hadits
Rasulullah saw. Mimpi inilah, antara lain, yang mendorongku untuk
melahirkan kitab Al-Jami' As-Sahih."
Dalam
menghimpun hadits-hadits shahih dalam kitabnya tersebut, Imam Bukhari
menggunakan kaidah-kaidah penelitian secara ilmiah dan sah yang
menyebabkan keshahihan hadits-haditsnya dapat dipertanggungjawabkan. Ia
berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meneliti dan menyelidiki keadaan
para perawi, serta memperoleh secara pasti kesahihan hadits-hadits yang
diriwayatkannya.
Imam
Bukhari senantiasa membandingkan hadits-hadits yang diriwayatkan, satu
dengan lainnya, menyaringnya dan memilih mana yang menurutnya paling
shahih. Sehingga kitabnya merupakan batu uji dan penyaring bagi
hadits-hadits tersebut. Hal ini tercermin dari perkataannya: "Aku susun
kitab Al Jami' ini yang dipilih dari 600.000 hadits selama 16 tahun."
Banyak
para ahli hadits yang berguru kepadanya, diantaranya adalah Syekh Abu
Zahrah, Abu Hatim Tirmidzi, Muhammad Ibn Nasr dan Imam Muslim bin Al
Hajjaj (pengarang kitab Shahih Muslim). Imam Muslim menceritakan
: "Ketika Muhammad bin Ismail (Imam Bukhari) datang ke Naisabur, aku
tidak pernah melihat seorang kepala daerah, para ulama dan penduduk
Naisabur yang memberikan sambutan seperti apa yang mereka berikan
kepadanya." Mereka menyambut kedatangannya dari luar kota sejauh dua
atau tiga marhalah (100 km), sampai-sampai Muhammad bin Yahya Az Zihli
(guru Imam Bukhari) berkata : "Barang siapa hendak menyambut kedatangan
Muhammad bin Ismail besok pagi, lakukanlah, sebab aku sendiri akan ikut
menyambutnya."
Penelitian Hadits
Untuk
mengumpulkan dan menyeleksi hadits shahih, Bukhari menghabiskan waktu
selama 16 tahun untuk mengunjungi berbagai kota guna menemui para perawi
hadits, mengumpulkan dan menyeleksi haditsnya. Diantara kota-kota yang
disinggahinya antara lain Bashrah, Mesir, Hijaz (Mekkah, Madinah),
Kufah, Baghdad sampai ke Asia Barat. Di Baghdad, Bukhari sering bertemu
dan berdiskusi dengan ulama besar Imam Ahmad bin Hanbali. Dari sejumlah
kota-kota itu, ia bertemu dengan 80.000 perawi. Dari merekalah beliau
mengumpulkan dan menghafal satu juta hadits.
Namun
tidak semua hadits yang ia hapal kemudian diriwayatkan, melainkan
terlebih dahulu diseleksi dengan seleksi yang sangat ketat, diantaranya
apakah sanad (riwayat) dari hadits tersebut bersambung dan apakah perawi
(periwayat / pembawa) hadits itu terpercaya dan tsiqqah (kuat). Menurut
Ibnu Hajar Al Asqalani, akhirnya Bukhari menuliskan sebanyak 9082 hadis
dalam karya monumentalnya Al Jami' as-Shahih yang dikenal sebagai
Shahih Bukhari.
Dalam
meneliti dan menyeleksi hadits dan diskusi dengan para perawi tersebut,
Imam Bukhari sangat sopan. Kritik-kritik yang ia lontarkan kepada para
perawi juga cukup halus namun tajam. Kepada para perawi yang sudah jelas
kebohongannya ia berkata, "perlu dipertimbangkan, para ulama
meninggalkannya atau para ulama berdiam dari hal itu" sementara kepada
para perawi yang haditsnya tidak jelas ia menyatakan "Haditsnya
diingkari". Bahkan banyak meninggalkan perawi yang diragukan
kejujurannya. Beliau berkata "Saya meninggalkan 10.000 hadits yang
diriwayatkan oleh perawi yang perlu dipertimbangkan dan meninggalkan
hadits-hadits dengan jumlah yang sama atau lebih, yang diriwayatan oleh
perawi yang dalam pandanganku perlu dipertimbangkan".
Banyak
para ulama atau perawi yang ditemui sehingga Bukhari banyak mencatat
jati diri dan sikap mereka secara teliti dan akurat. Untuk mendapatkan
keterangan yang lengkap mengenai sebuah hadits, mencek keakuratan sebuah
hadits ia berkali-kali mendatangi ulama atau perawi meskipun berada di
kota-kota atau negeri yang jauh seperti Baghdad, Kufah, Mesir, Syam,
Hijaz seperti yang dikatakan beliau "Saya telah mengunjungi Syam, Mesir
dan Jazirah masing-masing dua kali, ke Basrah empat kali menetap di
Hijaz selama enam tahun dan tidak dapat dihitung berapa kali saya
mengunjungi Kufah dan Baghdad untuk menemui ulama-ulama ahli hadits."
Disela-sela
kesibukannya sebagai sebagai ulama, pakar hadits, ia juga dikenal
sebagai ulama dan ahli fiqih, bahkan tidak lupa dengan kegiatan kegiatan
olahraga dan rekreatif seperti belajar memanah sampai mahir, bahkan
menurut suatu riwayat, Imam Bukhari tidak pernah luput memanah kecuali
dua kali.
Metode Imam Bukhari dalam Menulis Kitab Hadits
Sebagai
intelektual muslim yang berdisiplin tinggi, Imam Bukhari dikenal
sebagai pengarang kitab yang produktif. Karya-karyanya tidak hanya dalam
disiplin ilmu hadits, tapi juga ilmu-ilmu lain, seperti tafsir, fikih,
dan tarikh. Fatwa-fatwanya selalu menjadi pegangan umat sehingga ia
menduduki derajat sebagai mujtahid mustaqil (ulama yang ijtihadnya
independen), tidak terikat pada mazhab tertentu, sehingga mempunyai
otoritas tersendiri dalam berpendapat dalam hal hukum.
Pendapat-pendapatnya
terkadang sejalan dengan Imam Abu Hanifah (Imam Hanafi, pendiri mazhab
Hanafi), tetapi terkadang bisa berbeda dengan beliau. Sebagai pemikir
bebas yang menguasai ribuan hadits shahih, suatu saat beliau bisa
sejalan dengan Ibnu Abbas, Atha ataupun Mujahid dan bisa juga berbeda
pendapat dengan mereka.
Diantara
puluhan kitabnya, yang paling masyhur ialah kumpulan hadits shahih yang
berjudul Al-Jami' as-Shahih, yang belakangan lebih populer dengan
sebutan Shahih Bukhari. Ada kisah unik tentang penyusunan kitab ini.
Suatu malam Imam Bukhari bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad saw.,
seolah-olah Nabi Muhammad saw. berdiri dihadapannya. Imam Bukhari lalu
menanyakan makna mimpi itu kepada ahli mimpi. Jawabannya adalah beliau
(Imam Bukhari) akan menghancurkan dan mengikis habis kebohongan yang
disertakan orang dalam sejumlah hadits Rasulullah saw. Mimpi inilah,
antara lain yang mendorong beliau untuk menulis kitab "Al-Jami
'as-Shahih".
Dalam
menyusun kitab tersebut, Imam Bukhari sangat berhati-hati. Menurut
Al-Firbari, salah seorang muridnya, ia mendengar Imam Bukhari berkata.
"Saya susun kitab Al-Jami' as-Shahih ini di Masjidil Haram, Mekkah dan
saya tidak mencantumkan sebuah hadits pun kecuali sesudah shalat
istikharah dua rakaat memohon pertolongan kepada Allah, dan sesudah
meyakini betul bahwa hadits itu benar-benar shahih". Di Masjidil
Haram-lah ia menyusun dasar pemikiran dan bab-babnya secara sistematis.
Setelah
itu ia menulis mukaddimah dan pokok pokok bahasannya di Rawdah
Al-Jannah, sebuah tempat antara makam Rasulullah dan mimbar di Masjid
Nabawi di Madinah. Barulah setelah itu ia mengumpulkan sejumlah hadits
dan menempatkannya dalam bab-bab yang sesuai. Proses penyusunan kitab
ini dilakukan di dua kota suci tersebut dengan cermat dan tekun selama
16 tahun. Ia menggunakan kaidah penelitian secara ilmiah dan cukup
modern sehingga hadits haditsnya dapat dipertanggung-jawabkan.
Dengan
bersungguh-sungguh ia meneliti dan menyelidiki kredibilitas para perawi
sehingga benar-benar memperoleh kepastian akan keshahihan hadits yang
diriwayatkan. Ia juga selalu membandingkan hadits satu dengan yang
lainnya, memilih dan menyaring, mana yang menurut pertimbangannya secara
nalar paling shahih. Dengan demikian, kitab hadits susunan Imam Bukhari
benar-benar menjadi batu uji dan penyaring bagi sejumlah hadits
lainnya. "Saya tidak memuat sebuah hadits pun dalam kitab ini kecuali
hadits-hadits shahih", katanya suatu saat.
Di
belakang hari, para ulama hadits menyatakan, dalam menyusun kitab
Al-Jami' as-Shahih, Imam Bukhari selalu berpegang teguh pada tingkat
keshahihan paling tinggi dan tidak akan turun dari tingkat tersebut,
kecuali terhadap beberapa hadits yang bukan merupakan materi pokok dari
sebuah bab.
Menurut
Ibnu Shalah, dalam kitab Muqaddimah, kitab Shahih Bukhari itu memuat
7275 hadits. Selain itu ada hadits-hadits yang dimuat secara berulang,
dan ada 4000 hadits yang dimuat secara utuh tanpa pengulangan.
Penghitungan itu juga dilakukan oleh Syekh Muhyiddin An Nawawi dalam
kitab At-Taqrib. Dalam hal itu, Ibnu Hajar Al-Atsqalani dalam kata
pendahuluannya untuk kitab Fathul Bari (yakni syarah atau penjelasan
atas kitab Shahih Bukhari) menulis, semua hadits shahih yang dimuat
dalam Shahih Bukhari (setelah dikurangi dengan hadits yang dimuat secara
berulang) sebanyak 2.602 buah. Sedangkan hadits yang mu'allaq (ada
kaitan satu dengan yang lain, bersambung) namun marfu (diragukan) ada
159 buah. Adapun jumlah semua hadits shahih termasuk yang dimuat
berulang sebanyak 7397 buah. Perhitungan berbeda diantara para ahli
hadits tersebut dalam mengomentari kitab Shahih Bukhari semata-mata
karena perbedaan pandangan mereka dalam ilmu hadits.
Terjadinya Fitnah
Muhammad
bin Yahya Az-Zihli berpesan kepada para penduduk agar menghadiri dan
mengikuti pengajian yang diberikannya. Ia berkata: "Pergilah kalian
kepada orang alim dan saleh itu, ikuti dan dengarkan pengajiannya."
Namun tak lama kemudian ia mendapat fitnah dari orang-orang yang dengki.
Mereka menuduh sang Imam sebagai orang yang berpendapat bahwa
"Al-Qur'an adalah makhluk".
Hal
inilah yang menimbulkan kebencian dan kemarahan gurunya, Az-Zihli
kepadanya. Kata Az-Zihli : "Barang siapa berpendapat bahwa lafadz-lafadz
Al-Qur'an adalah makhluk, maka ia adalah ahli bid'ah. Ia tidak boleh
diajak bicara dan majelisnya tidak boleh didatangi. Dan barang siapa
masih mengunjungi majelisnya, curigailah dia." Setelah adanya ultimatum
tersebut, orang-orang mulai menjauhinya.
Sebenarnya,
Imam Bukhari terlepas dari fitnah yang dituduhkan kepadanya itu.
Diceritakan, seseorang berdiri dan mengajukan pertanyaan kepadanya:
"Bagaimana pendapat Anda tentang lafadz-lafadz Al-Qur'an, makhluk
ataukah bukan?" Bukhari berpaling dari orang itu dan tidak mau menjawab
kendati pertanyaan itu diajukan sampai tiga kali.
Tetapi
orang itu terus mendesak. Ia pun menjawab: "Al-Qur'an adalah kalam
Allah, bukan makhluk, sedangkan perbuatan manusia adalah makhluk dan
fitnah merupakan bid'ah." Pendapat yang dikemukakan Imam Bukhari ini,
yakni dengan membedakan antara yang dibaca dengan bacaan, adalah
pendapat yang menjadi pegangan para ulama ahli tahqiq (pengambil
kebijakan) dan ulama salaf. Tetapi dengki dan iri adalah buta dan tuli.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Bukhari pernah berkata : "Iman
adalah perkataan dan perbuatan, bisa bertambah dan bisa berkurang.
Al-Quran adalah kalam Allah, bukan makhluk. Sahabat Rasulullah SAW, yang
paling utama adalah Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali. Dengan berpegang
pada keimanan inilah aku hidup, aku mati dan dibangkitkan di akhirat
kelak, insya Allah." Di lain kesempatan, ia berkata: "Barang siapa
menuduhku berpendapat bahwa lafadz-lafadz Al-Qur'an adalah makhluk, ia
adalah pendusta."
Wafatnya Imam Bukhari
Suatu
ketika penduduk Samarkand mengirim surat kepada Imam Bukhari. Isinya,
meminta dirinya agar menetap di negeri itu (Samarkand). Ia pun pergi
memenuhi permohonan mereka. Ketika perjalanannya sampai di Khartand,
sebuah desa kecil terletak dua farsakh (sekitar 10 Km) sebelum
Samarkand, ia singgah terlebih dahulu untuk mengunjungi beberapa
familinya. Namun disana beliau jatuh sakit selama beberapa hari. Dan
Akhirnya meninggal pada tanggal 31 Agustus 870 M (256 H) pada malam Idul
Fitri dalam usia 62 tahun kurang 13 hari. Beliau dimakamkan selepas
Shalat Dzuhur pada Hari Raya Idul Fitri. Sebelum meninggal dunia, ia
berpesan bahwa jika meninggal nanti jenazahnya agar dikafani tiga helai
kain, tanpa baju dalam dan tidak memakai sorban. Pesan itu dilaksanakan
dengan baik oleh masyarakat setempat. Beliau meninggal tanpa
meninggalkan seorang anakpun.
Bibliografi dan Latar Belakang Sheikh Abdul Qadir Al-Jailani r.a
Abdul Qadir Al-Jailani
http://www.islam2u.net/
Biografi Syeikh Abdul Qadir Al Jailani termuat dalam kitab Adz Dzail 'Ala Thabaqil Hanabilah I/301-390, nomor 134, karya Imam Ibnu Rajab Al Hambali. Tetapi, buku ini belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Beliau adalah seorang ulama besar sehingga suatu kewajaran jika sekarang ini banyak kaum muslimin menyanjungnya dan mencintainya. Akan tetapi kalau meninggi-ninggikan derajat beliau berada di atas Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, maka hal ini merupakan suatu kekeliruan. Karena Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam adalah rasul yang paling mulia di antara para nabi dan rasul yang derajatnya tidak akan pernah bisa dilampaui di sisi Allah oleh manusia manapun.
Ada juga sebahagian kaum muslimin yang menjadikan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani sebagai wasilah (perantara) dalam do'a mereka. Berkeyakinan bahwa do'a seseorang tidak akan dikabulkan oleh Allah, kecuali dengan perantaraannya. Ini juga merupakan kesesatan.
Menjadikan orang yang sudah meninggal sebagai perantara tidak ada syari'atnya dan ini sangat diharamkan. Apalagi kalau ada yang berdo'a kepada beliau. Ini adalah sebuah kesyirikan besar. Sebab do'a merupakan salah satu bentuk ibadah yang tidak boleh diberikan kepada selain Allah. Allah melarang makhluknya berdo'a kepada selainNya. Allah berfirman, yang ertinya:
"Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah." (QS. Al Jin:18)
Kelahirannya
Syeikh Abdul Qadir Al Jailani adalah seorang 'alim di Baghdad yang lahir pada tahun 490/471 H di kota Jailan atau disebut juga Kailan. Sehingga di akhir nama beliau ditambahkan kata Al Jailani atau Al Kailani atau juga Al Jiliy.
Pendidikannya
Pada usia yang masih muda beliau telah merantau ke Baghdad dan meninggalkan tanah kelahirannya. Di sana beliau belajar kepada beberapa orang ulama seperti Ibnu Aqil, Abul Khatthath, Abul Husein Al Farra' dan juga Abu Sa'ad Al Mukharrimi sehingga mampu menguasai ilmu-ilmu ushul dan juga perbedaan-perbedaan pendapat para ulama.
Pemahamannya
Beliau seorang Imam bermadzhab Hambali. Menjadi guru besar madzhab ini pada masa hidup beliau. Beliau adalah seorang alim yang beraqidah ahlus sunnah mengikuti jalan Salafush Shalih. Dikenal banyak memiliki karamah-karamah. Tetapi banyak pula orang yang membuat-buat kedustaan atas nama beliau. Kedustaan itu baik berupa kisah-kisah, perkataan-perkataan, ajaran-ajaran, "thariqah" yang berbeda dengan jalan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, para sahabatnya dan lainnya.
Syeikh Abdul Qadir Al Jailani menyatakan dalam kitabnya, Al Ghunyah, "Dia (Allah) di arah atas, berada di atas 'ArsyNya, meliputi seluruh kerajaanNya. IlmuNya meliputi segala sesuatu. "Kemudian beliau menyebutkan ayat-ayat dan hadits-hadits, lalu berkata, "Sepantasnya menetapkan sifat istiwa' (Allah berada di atas 'ArsyNya) tanpa takwil (menyimpangkan kepada makna lain). Dan hal itu merupakan istiwa' dzat Allah di atas 'Arsy.
Dakwahnya
Suatu ketika Abu Sa'ad Al Mukharrimi membangun sekolah kecil di sebuah daerah yang bernama Babul Azaj dan pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada Syeikh Abdul Qadir. Beliau mengelola sekolah ini dengan bersungguh-sungguh. Bermukim di sana sambil memeberikan nasihat kepada orang-orang yang ada di sana, sampai beliau meninggal dunia di daerah tersebut.
Banyak sudah orang yang bertaubat demi mendengar nasihat beliau. Banyak orang yang bersimpati kepada beliau, lalu datang ke sekolah beliau. Sehingga sekolah ini tidak kuat menampungnya. Maka diadakan perluasan.
http://www.islam2u.net/
Biografi Syeikh Abdul Qadir Al Jailani termuat dalam kitab Adz Dzail 'Ala Thabaqil Hanabilah I/301-390, nomor 134, karya Imam Ibnu Rajab Al Hambali. Tetapi, buku ini belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Beliau adalah seorang ulama besar sehingga suatu kewajaran jika sekarang ini banyak kaum muslimin menyanjungnya dan mencintainya. Akan tetapi kalau meninggi-ninggikan derajat beliau berada di atas Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, maka hal ini merupakan suatu kekeliruan. Karena Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam adalah rasul yang paling mulia di antara para nabi dan rasul yang derajatnya tidak akan pernah bisa dilampaui di sisi Allah oleh manusia manapun.
Ada juga sebahagian kaum muslimin yang menjadikan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani sebagai wasilah (perantara) dalam do'a mereka. Berkeyakinan bahwa do'a seseorang tidak akan dikabulkan oleh Allah, kecuali dengan perantaraannya. Ini juga merupakan kesesatan.
Menjadikan orang yang sudah meninggal sebagai perantara tidak ada syari'atnya dan ini sangat diharamkan. Apalagi kalau ada yang berdo'a kepada beliau. Ini adalah sebuah kesyirikan besar. Sebab do'a merupakan salah satu bentuk ibadah yang tidak boleh diberikan kepada selain Allah. Allah melarang makhluknya berdo'a kepada selainNya. Allah berfirman, yang ertinya:
"Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah." (QS. Al Jin:18)
Kelahirannya
Syeikh Abdul Qadir Al Jailani adalah seorang 'alim di Baghdad yang lahir pada tahun 490/471 H di kota Jailan atau disebut juga Kailan. Sehingga di akhir nama beliau ditambahkan kata Al Jailani atau Al Kailani atau juga Al Jiliy.
Pendidikannya
Pada usia yang masih muda beliau telah merantau ke Baghdad dan meninggalkan tanah kelahirannya. Di sana beliau belajar kepada beberapa orang ulama seperti Ibnu Aqil, Abul Khatthath, Abul Husein Al Farra' dan juga Abu Sa'ad Al Mukharrimi sehingga mampu menguasai ilmu-ilmu ushul dan juga perbedaan-perbedaan pendapat para ulama.
Pemahamannya
Beliau seorang Imam bermadzhab Hambali. Menjadi guru besar madzhab ini pada masa hidup beliau. Beliau adalah seorang alim yang beraqidah ahlus sunnah mengikuti jalan Salafush Shalih. Dikenal banyak memiliki karamah-karamah. Tetapi banyak pula orang yang membuat-buat kedustaan atas nama beliau. Kedustaan itu baik berupa kisah-kisah, perkataan-perkataan, ajaran-ajaran, "thariqah" yang berbeda dengan jalan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, para sahabatnya dan lainnya.
Syeikh Abdul Qadir Al Jailani menyatakan dalam kitabnya, Al Ghunyah, "Dia (Allah) di arah atas, berada di atas 'ArsyNya, meliputi seluruh kerajaanNya. IlmuNya meliputi segala sesuatu. "Kemudian beliau menyebutkan ayat-ayat dan hadits-hadits, lalu berkata, "Sepantasnya menetapkan sifat istiwa' (Allah berada di atas 'ArsyNya) tanpa takwil (menyimpangkan kepada makna lain). Dan hal itu merupakan istiwa' dzat Allah di atas 'Arsy.
Dakwahnya
Suatu ketika Abu Sa'ad Al Mukharrimi membangun sekolah kecil di sebuah daerah yang bernama Babul Azaj dan pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada Syeikh Abdul Qadir. Beliau mengelola sekolah ini dengan bersungguh-sungguh. Bermukim di sana sambil memeberikan nasihat kepada orang-orang yang ada di sana, sampai beliau meninggal dunia di daerah tersebut.
Banyak sudah orang yang bertaubat demi mendengar nasihat beliau. Banyak orang yang bersimpati kepada beliau, lalu datang ke sekolah beliau. Sehingga sekolah ini tidak kuat menampungnya. Maka diadakan perluasan.
Puisi :Terima Kasih Guru
(Sempena Hari Guru 2009)
Terima kasih guru
yang mengajarku dulu
membawaku ke ladang-ladang
ilmu
dengan sabar tak kenal jemu
kini kupetik buah kejayaan itu
dari pohon jasa seharum narwastu.
Terima kasih guru budiman
yang merungkai erti kehidupan
menanam benih-benih kemanusiaan
memadam puntung-puntung
kesombongan
bagai bintang di kegelapan malam
di tengah lautan jadi pedoman.
Terima kasih guru jauhari
yang membugar perkebunan budi
lembut menyiram akal pekerti
tekun menyemai mulia peribadi
jasa baktimu terhampar pasti
moga Tuhan sentiasa memberkati.
Terima kasih guru tercinta
menyahut cabaran semangat perkasa
memperkukuh iltizam membina bangsa
gelanggang pendidikan diri diperhamba
modal insan dijana dipelihara
melahirkan pemimpin memacu negara.
Zolkifli Alib
SMK Bandar Kota Tinggi, Johor.
Puisi Kahlil Gibran : Cinta Yang Agung
Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan masih peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu..
Apabila cinta tidak berhasil
…Bebaskan dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas lagi..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
Tapi..ketika cinta itu mati..
kamu tidak perlu mati bersamanya
Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu
menang..MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika
mereka jatuh..
(Kahlil Gibran)
dan masih peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu..
Apabila cinta tidak berhasil
…Bebaskan dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas lagi..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
Tapi..ketika cinta itu mati..
kamu tidak perlu mati bersamanya
Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu
menang..MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika
mereka jatuh..
(Kahlil Gibran)
Puisi Kahlil Gibran: Anakmu Bukan Milikmu
Layari juga: puisi-doa-untuk-ibu
Mereka putra-putri Sang Hidup yang rindu pada dirinya sendiri.
Lewat engkau mereka lahir, namun tidak dari engkau.
Mereka ada padamu, tapi bukan hakmu
Berikan mereka kasih sayangmu, tapi jangan sodorkan bentuk
Pikiranmu,
Sebab pada mereka ada alam pikiran sendiri.
Patut kau berikan rumah untuk raganya, tapi tidak untuk jiwanya,
Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,
Yang tiada dapat kau kunjungi sekalipun dalam impian.
Kau boleh berusaha menyerupai mereka,
Namun jangan membuat mereka menyerupaimu, sebab kehidupan
Tidak pernah berjalan mundur.
Pun tidak tenggelam di masa lampau.
Kaulah busur, anak-anakmulah anak panah yang meluncur.
Dia menentangmu dengan kekuasaan-Nya,
Hingga anak panah itu melesat jauh dengan cepat.
Meliuklah dengan suka cita dalam rentangan tangan
Sang Pemurah,
Sebab Dia mengasihi anak panah yang melesat laksana kilat.
Sebagaimana pula dikasihi-Nya busur yang mantap.
Layari doa munajat: usrati27-2-14: doa munajat youtube
Puisi Kahlil Gibran 7 Alasan Mencela Diriku
Tujuh kali aku pernah mencela jiwaku,
pertama kali ketika aku melihatnya lemah,
padahal seharusnya ia bisa kuat.
Kedua kali ketika melihatnya berjalan terjongket-jongket
dihadapan orang yang lumpuh
Ketiga kali ketika berhadapan dengan pilihan yang sulit dan mudah
ia memilih yang mudah
Keempat kalinya, ketika ia melakukan kesalahan dan cuba menghibur diri
dengan mengatakan bahawa semua orang juga melakukan kesalahan
Kelima kali, ia menghindar kerana takut, lalu mengatakannya sebagai sabar
Keenam kali, ketika ia mengejek kepada seraut wajah buruk
padahal ia tahu, bahawa wajah itu adalah salah satu topeng yang sering ia pakai
Dan ketujuh, ketika ia menyanyikan lagu pujian dan menganggap itu sebagai suatu yang bermanfaat
pertama kali ketika aku melihatnya lemah,
padahal seharusnya ia bisa kuat.
Kedua kali ketika melihatnya berjalan terjongket-jongket
dihadapan orang yang lumpuh
Ketiga kali ketika berhadapan dengan pilihan yang sulit dan mudah
ia memilih yang mudah
Keempat kalinya, ketika ia melakukan kesalahan dan cuba menghibur diri
dengan mengatakan bahawa semua orang juga melakukan kesalahan
Kelima kali, ia menghindar kerana takut, lalu mengatakannya sebagai sabar
Keenam kali, ketika ia mengejek kepada seraut wajah buruk
padahal ia tahu, bahawa wajah itu adalah salah satu topeng yang sering ia pakai
Dan ketujuh, ketika ia menyanyikan lagu pujian dan menganggap itu sebagai suatu yang bermanfaat
Puisi :PERSAHABATAN Oleh Kahlil Gibran
PERSAHABATAN
Oleh Kahlil Gibran
Dan seorang remaja berkata, Bicaralah pada kami tentang Persahabatan.
Dan dia menjawab:
Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa mahu kedamaian.
Bila dia berbicara, mengungkapkan fikirannya, kau tiada takut membisikkan kata "Tidak" di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata "Ya".
Dan bilamana dia diam,hatimu berhenti dari mendengar hatinya; kerana tanpa ungkapan kata, dalam persahabatan, segala fikiran, hasrat, dan keinginan dilahirkan bersama dan dikongsi, dengan kegembiraan tiada terkirakan.
Di kala berpisah dengan sahabat, tiadalah kau berdukacita;
Kerana yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin kau nampak lebih jelas dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.
Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan.
Kerana cinta yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya, bukanlah cinta , tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.
Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenali pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu jika kau sentiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Kerana dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria dan berkongsi kegembiraan..
Kerana dalam titisan kecil embun pagi, hati manusia menemui fajar dan ghairah segar kehidupan.
Oleh Kahlil Gibran
Dan seorang remaja berkata, Bicaralah pada kami tentang Persahabatan.
Dan dia menjawab:
Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa mahu kedamaian.
Bila dia berbicara, mengungkapkan fikirannya, kau tiada takut membisikkan kata "Tidak" di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata "Ya".
Dan bilamana dia diam,hatimu berhenti dari mendengar hatinya; kerana tanpa ungkapan kata, dalam persahabatan, segala fikiran, hasrat, dan keinginan dilahirkan bersama dan dikongsi, dengan kegembiraan tiada terkirakan.
Di kala berpisah dengan sahabat, tiadalah kau berdukacita;
Kerana yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin kau nampak lebih jelas dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.
Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan.
Kerana cinta yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya, bukanlah cinta , tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.
Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenali pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu jika kau sentiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Kerana dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria dan berkongsi kegembiraan..
Kerana dalam titisan kecil embun pagi, hati manusia menemui fajar dan ghairah segar kehidupan.
Puisi : Wajah – Wajah Oleh Kahlil Gibran
Layari juga: puisi-doa-untuk-ibu
puisi-tangisan-mata-bunda
puisi-ibu-aku-tidak-akan-pernah-lupa
coretanku-mak-mak-memang-hebat
muhasabah-pagi
Wajah – Wajah
Oleh Kahlil Gibran
Waktu tak pernah adil..
Kadang ia berikan waktu yang panjang untuk kesedihan...
Dan ia berikan waktu yang sangat pendek untuk merecap kebahagiaan.
Namun Nikmat-Nya yang mana lagikah yang harus kudustai?
Panjang pendek waktu... harus kunikmati
Sedih ku syukuri...
Bahagia ku syukuri...
Karena hidup hanya sekali
Ketika ku sedih...
Kuingat mereka yang lebih sedih dariku
Agar aku punya lebih banyak semangat
ketika ku sedih..
kuingat mereka yang sedikitnya mengingatku
Agar ingatan mereka tentangku tak kan pernah pudar
Ketika ku bahagia..
kuingat mereka yang sedang bersedih
agar aku datang dan menghibur mereka
atau menangis bersama
Cinta.. rindu.. benci.. cemburu..
sudah tak ingin kurasakan lagi
Tak mungkin memulai kisah yang tak mungkin terjadi.
Hanya kasih yang ingin kutebarkan
Hanya kasih...
Maka kupejamkan mata dan mengingat wajah-wajah. ..
Wajah-wajah yang pernah mengenalku satu persatu...
Wajah-wajah yang dengan mengingatnya menjadikan ku bahagia....
Dan salah satu wajah itu adalah KAU....
puisi-tangisan-mata-bunda
puisi-ibu-aku-tidak-akan-pernah-lupa
coretanku-mak-mak-memang-hebat
muhasabah-pagi
Wajah – Wajah
Oleh Kahlil Gibran
Waktu tak pernah adil..
Kadang ia berikan waktu yang panjang untuk kesedihan...
Dan ia berikan waktu yang sangat pendek untuk merecap kebahagiaan.
Namun Nikmat-Nya yang mana lagikah yang harus kudustai?
Panjang pendek waktu... harus kunikmati
Sedih ku syukuri...
Bahagia ku syukuri...
Karena hidup hanya sekali
Ketika ku sedih...
Kuingat mereka yang lebih sedih dariku
Agar aku punya lebih banyak semangat
ketika ku sedih..
kuingat mereka yang sedikitnya mengingatku
Agar ingatan mereka tentangku tak kan pernah pudar
Ketika ku bahagia..
kuingat mereka yang sedang bersedih
agar aku datang dan menghibur mereka
atau menangis bersama
Cinta.. rindu.. benci.. cemburu..
sudah tak ingin kurasakan lagi
Tak mungkin memulai kisah yang tak mungkin terjadi.
Hanya kasih yang ingin kutebarkan
Hanya kasih...
Maka kupejamkan mata dan mengingat wajah-wajah. ..
Wajah-wajah yang pernah mengenalku satu persatu...
Wajah-wajah yang dengan mengingatnya menjadikan ku bahagia....
Dan salah satu wajah itu adalah KAU....
Ibu - Puisi Kahlil Gibran
PERINGATAN BUAT DIRIKU YANG LUPA
layari juga Jangan buat hal time mula2 masuk kerja
bagaimana-untuk-sembuh-dari-perkataan yang menyakitkan
bagaimana-menunjukkan-rasa-cinta-kepada-keluarga
Bagaimana Membina Minda yang berfikiran Positif
Ini adalah di antara adalah ciri-ciri pekerja yang baik-
1. Bijak berkomunikasi : Majikan suka menggajikan pekerja yang mempunyai keupayaan untuk berkomunikasi dengan baik dan meluahkan perasaan dengan cara yang jelas , sama ada secara bertulis atau bercakap. Komunikasi tidak tepat / tidak sesuai di antara pekerja boleh menyebabkan banyak masalah kepada syarikat.
2. Bermotivasi : Seorang pekerja yang baik tidak pernah ragu-ragu untuk mengambil tanggungjawab atau kedudukan yang lebih tinggi. Beliau juga bersedia untuk bekerja di luar waktu bertugas untuk memenuhi matlamat atau untuk menyelesaikan masalah , walaupun kerja dalam perbincangan tidak merupakan salah satu kerja-kerja tetap yang biasanya diberikan.
3. Sanggup bekerja keras : Tidak ada pengganti kepada bekerja keras. Walaupun semua orang seolah-olah akan mengatakan bahawa mereka bekerja keras tetapi tidak ramai terus bekerja selepas waktu di tempat kerja. Jadi, seseorang itu perlu selalu mengingatkan diri sendiri tentang betapa pentingnya untuk bekerja keras sebagai seorang pekerja.
4. Mudah belajar menyesuaikan diri: Pekerja yang tahu bagaimana untuk menyesuaikan diri dengan persekitaran baru , bersedia untuk belajar perkara-perkara baru (pelajar cepat ) dan melakukan yang terbaik dalam perubahan yang mungkin dalam mana-mana organisasi.
5. Boleh bekerja dalam Pasukan : Banyak syarikat terdiri daripada pasukan. Mana-mana syarikat memerlukan usaha pasukan yang berkesan. Majikan yang boleh menyumbang merupakan pekerja ideal.
6. Membantu orang lain : semua orang menghargai bantuan. Jangan teragak-agak dalam membantu orang lain. Inidapat mewujudkan hubungan mesra dengan rakan-rakan dan kerja dapat berjalan dengan lancar dan seterusnya dihargai oleh majikan.
7. Kejujuran : Seorang pekerja yang baik adalah jujur tentang kerja. Kritikan diri dan bersedia untuk menerima maklum balas adalah penting untuk menjadi seorang belajar yang baik.
8. Beretika: peraturan Kerja dibuat untuk diikuti. Terdapat rahsia tempat kerja yang sepatutnya disimpan. Seorang pekerja yang baik mengikut polisi syarikat dan memberi inspirasi kepada orang lain untuk berbuat demikian juga.
9. Memberi kredit di mana dia berada : Seorang pekerja yang baik bukan sahaja akan benar membiarkan hak rakan sekerja mempunyai kredit beliau tetapi juga berkongsi penghargaan sendiri dengan pasukannya.
10. Sopan : Menjadi mesra dan mudah didekati yakni tidak membahayakan . Ucapan'assalamualaikum', ' selamat pagi ', ' terima kasih' dan ' adalah dialu-alukan . Perkara-perkara ini mungkin kelihatan tidak penting tetapi mewujudkan anda sebagai pekerja kegemaran.
11. Berdisiplin dan menepati masa : Setiap bos suka pekerja yang menepati masa , berdisiplin dan teliti. Masa adalah wang. Datang lewat ke pejabat , mengambil rehat yang tidak perlu, berlengah dan meninggalkan pejabat lebih awal daripada biasa merugikan syarikat.
12. Elakkan gosip: Kita perlu sentiasa ingat bahawa datang ke pejabat untuk bekerja ,atau kerjaya. Jangan menyebarkan gosip atau khabar angin di pejabat. Menghormati privasi pekerja-pekerja. Memelihara dan melindungi urusan sulit di pejabat.
Layari doa munajat: usrati27-2-14: doa munajat youtube
Layari juga: puisi-doa-untuk-ibu
puisi-tangisan-mata-bunda
puisi-ibu-aku-tidak-akan-pernah-lupa
coretanku-mak-mak-memang-hebat
muhasabah-pagi
layari juga Jangan buat hal time mula2 masuk kerja
bagaimana-untuk-sembuh-dari-perkataan yang menyakitkan
bagaimana-menunjukkan-rasa-cinta-kepada-keluarga
Bagaimana Membina Minda yang berfikiran Positif
Ini adalah di antara adalah ciri-ciri pekerja yang baik-
1. Bijak berkomunikasi : Majikan suka menggajikan pekerja yang mempunyai keupayaan untuk berkomunikasi dengan baik dan meluahkan perasaan dengan cara yang jelas , sama ada secara bertulis atau bercakap. Komunikasi tidak tepat / tidak sesuai di antara pekerja boleh menyebabkan banyak masalah kepada syarikat.
2. Bermotivasi : Seorang pekerja yang baik tidak pernah ragu-ragu untuk mengambil tanggungjawab atau kedudukan yang lebih tinggi. Beliau juga bersedia untuk bekerja di luar waktu bertugas untuk memenuhi matlamat atau untuk menyelesaikan masalah , walaupun kerja dalam perbincangan tidak merupakan salah satu kerja-kerja tetap yang biasanya diberikan.
3. Sanggup bekerja keras : Tidak ada pengganti kepada bekerja keras. Walaupun semua orang seolah-olah akan mengatakan bahawa mereka bekerja keras tetapi tidak ramai terus bekerja selepas waktu di tempat kerja. Jadi, seseorang itu perlu selalu mengingatkan diri sendiri tentang betapa pentingnya untuk bekerja keras sebagai seorang pekerja.
4. Mudah belajar menyesuaikan diri: Pekerja yang tahu bagaimana untuk menyesuaikan diri dengan persekitaran baru , bersedia untuk belajar perkara-perkara baru (pelajar cepat ) dan melakukan yang terbaik dalam perubahan yang mungkin dalam mana-mana organisasi.
5. Boleh bekerja dalam Pasukan : Banyak syarikat terdiri daripada pasukan. Mana-mana syarikat memerlukan usaha pasukan yang berkesan. Majikan yang boleh menyumbang merupakan pekerja ideal.
6. Membantu orang lain : semua orang menghargai bantuan. Jangan teragak-agak dalam membantu orang lain. Inidapat mewujudkan hubungan mesra dengan rakan-rakan dan kerja dapat berjalan dengan lancar dan seterusnya dihargai oleh majikan.
7. Kejujuran : Seorang pekerja yang baik adalah jujur tentang kerja. Kritikan diri dan bersedia untuk menerima maklum balas adalah penting untuk menjadi seorang belajar yang baik.
8. Beretika: peraturan Kerja dibuat untuk diikuti. Terdapat rahsia tempat kerja yang sepatutnya disimpan. Seorang pekerja yang baik mengikut polisi syarikat dan memberi inspirasi kepada orang lain untuk berbuat demikian juga.
9. Memberi kredit di mana dia berada : Seorang pekerja yang baik bukan sahaja akan benar membiarkan hak rakan sekerja mempunyai kredit beliau tetapi juga berkongsi penghargaan sendiri dengan pasukannya.
10. Sopan : Menjadi mesra dan mudah didekati yakni tidak membahayakan . Ucapan'assalamualaikum', ' selamat pagi ', ' terima kasih' dan ' adalah dialu-alukan . Perkara-perkara ini mungkin kelihatan tidak penting tetapi mewujudkan anda sebagai pekerja kegemaran.
11. Berdisiplin dan menepati masa : Setiap bos suka pekerja yang menepati masa , berdisiplin dan teliti. Masa adalah wang. Datang lewat ke pejabat , mengambil rehat yang tidak perlu, berlengah dan meninggalkan pejabat lebih awal daripada biasa merugikan syarikat.
12. Elakkan gosip: Kita perlu sentiasa ingat bahawa datang ke pejabat untuk bekerja ,atau kerjaya. Jangan menyebarkan gosip atau khabar angin di pejabat. Menghormati privasi pekerja-pekerja. Memelihara dan melindungi urusan sulit di pejabat.
Layari doa munajat: usrati27-2-14: doa munajat youtube
Layari juga: puisi-doa-untuk-ibu
puisi-tangisan-mata-bunda
puisi-ibu-aku-tidak-akan-pernah-lupa
coretanku-mak-mak-memang-hebat
muhasabah-pagi
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
Sebenarnya, mereka boleh ja berlanggar. NASA dan organisasi antarabangsa yang lain mengesan satelit di angkasa lepas. Perlanggaran jarang t...
-
Mulakan langkah mu dengan fikiran terbuka Setiap insan punyai kelebihan sendiri Asah kemahiran di peringkat lebih tinggi Usaha dan harapan ...
-
Satelit dapat mengorbit mengelilingi planet bumi kerana ianya terkunci pada kelajuan yang sangat tinggi untuk mengatasi daya tarikan graviti...