Dipetik daripada blog:
http://usrahkeluarga.blogspot.com/2012/12/motivasi-kehidupan-kami-kongsi-kasut.html
Tarbiah
(pendidikan) Islamiah, bererti proses mempersiapkan manusia dengan
persiapan yang menyeluruh yang menyentuh seluruh aspek kehidupannya,
meliput rohani, jasmani dan akal fikiran. Termasuklah dalam lingkungan
kehidupan duniawinya, dengan segala aspek hubungan dan kemaslahatan yang
mengikatnya; dan kehidupan akhiratnya, dengan segala amalan yang
dihisabnya; yang membuat Allah Subha Nahu wa Taala redha atau murka.
Oleh kerana itu, ia bersifat integral (sepadu) dan menyeluruh; dan
itulah yang membezakan sistem Islam dengan sistem atau aturan lain.
Ringkasnya, tarbiah Islamiah adalah proses penyiapan manusia yang soleh, yakni agar tercipta suatu keseimbangan (tawazun) dalam potensi, matlamat, ucapan serta tindakannya secara keseluruhan.
Keseimbangan
potensi yang dimaksudkan adalah hendaknya jangan sampai kemunculan
suatu potensi menyebabkan lenyapnya potensi yang lain atau suatu potensi
sengaja dimandulkan untuk mewujudkan potensi yang lain. Inilah satu
keistimewaan sistem Islam dan undang-undangnya. Juga keseimbangan antara
potensi rohani, jasmani dan akal fikiran; keseimbangan antara
kerohanian manusia dan kejasmaniannya, antara keperluan asas dan
sekunder, antara realiti dan cita-citanya, antara wawasan pribadi dan
jiwa kebersamaannya, antara keyakinan kepada alam ghaib dan keyakinan
pada alam nyata, keseimbangan antara makan, minum, pakaian dan tempat
tinggalnya, tanpa adanya sikap berlebih-lebihan di satu sisi dan
pengabdian di sisi lain. Benar-benar keseimbangan yang mengantarkan
kepada sikap adil, yakni adil dan saksama dalam segala aspek.
"Dan demikian (pula) Kami telah jadikan kamu (umat Islam) umat yang adil dan pertengahan." [Al-Baqarah: 143]
Bahkan
keseimbangan adalah satu aturan yang Allah Subhanahu wa Taala tetapkan
pada segenap makhlukNya; manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan bintang
cakerawala di angkasa raya. Semua berjalan sesuai dengan hukum alam yang
telah ditetapkan oleh yang Maha Pencipta alam ini. Itulah keistimewaan
kedua yang ada pada sistem Islam.
Keistimewaan
lain sistem tarbiyah Islamiyah ialah ia mendorong seseorang untuk
memiliki dinamika yang tinggi dalam seluruh kehidupan dirinya beserta
orang-orang disekelilingnya, dan juga termasuk bersama lingkungan
alamnya. Ia juga merasa terdorong untuk memakmurkan bumi dan mengambil
manfaat sebesar-besarnya baik dari samudera, angkasa, binatang,
tumbuh-tumbuhan, maupun semua benda mati dengan prinsip bahawa semua itu
telah ditundukkan oleh Allah Subha Nahu wa Taala untuknya. Ia tidak
bersikap negatif dan pasif di dalam upaya meraih kemaslahatan diri dan
masyarakat yang ia hidup dengannya atau lingkungan alam yang Allah
tundukkan untuknya. Namun sebaliknya, ia bersikap positif dan responsif
di bawah naungan agama yang agung dan moral yang tinggi ini.
Selain
itu, tarbiah Islamiah memiliki keistimewaan dengan kemampuannya
mengiringi fitrah manusia dalam menghadapi realiti kehidupan di bumi dan
di alam material ini, juga mengiringi potensinya menuju tingkat
keteladanan dan kepeloporan sehingga dapat memberi manfaat dan
kemaslahatan bagi diri, agama dan masyarakatnya. Semua itu termasuk
dalam batas yang Allah Subha Nahu wa Taala halalkan dan syariatkan. Di
samping itu, Islam juga mengakui adanya kelemahan pada diri manusia
ketika berhadapan dengan nafsu syahwat. Untuk menghadapi lemahnya
manusia berhadapan dengan kewajiban, Islam datang dengan firman-Nya;
"Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama satu kesempitan." [Al-Hajj: 78]
Sedangkan untuk menghadapi lemahnya manusia berhadapan dengan godaan nafsu, Allah Subha Nahu wa Taala berfirman;
"Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini,
iaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan
hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik."
[Ali-Imran: 14]
Tujuan Tarbiah Islamiah
Tujuan
dan sasaran tarbiah Islamiah, yang kita ingin capai dan wujudkan
-secara umumnya- adalah: membina keadaan serta suasana yang kondusif
(sesuai) bagi manusia untuk dapat hidup di dunia
secara lurus dan baik, serta hidup di akhirat dengan naungan redha dan
pahala Allah Subha Nahu Wa Ta'ala.
Pertama: Ibadah kepada Allah Subha Nahu Wa Ta'ala semata-mata sesuai dengan syariatNya
Allah Subha Nahu Wa Ta'ala berfirman;
"Tidak Kuciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepadaKu." [Adz-Zariyat: 56]
Ibadah
kepada Allah Subha Nahu wa Taala sesuai dengan syariat yang diucapkan
oleh lisan Rasulullah SallaLlahu 'alaihi Wasallam adalah tujuan utama
dan terpenting daripada tarbiah Islamiah ini. Ibadah menuntut
terwujudnya banyak unsur dari seorang Muslim, antara lain: unsur iman,
unsur Islam, unsur ihsan, unsur keadilan, unsur amar ma'ruf nahi
mungkar, dan unsur jihad di jalan Allah Subha Nahu Wa Ta'ala untuk
menjadikan kalimah Allah Subha Nahu Wa Ta'ala sebagai yang tertinggi.
Kedua: Tertegaknya khilafah Allah di muka bumi
Allah Subha Nahu Wa Ta'ala berfirman;
"Sesungguhnya aku jadikan manusia sebagai khalifah di bumi." [Al-Baqarah: 30]
Pengangkatan
manusia sebagai khalifah ini menuntut aktivi pemakmuran bumi dan
pemanfaatan segala sesuatu yang Allah Subha Nahu Wa Ta'ala berikan untuk
umat manusia. Allah Subha Nahu Wa Ta'ala berfirman;
"Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya." [Hud: 61]
Dengan
arti bahawa Allah Subha Nahu Wa Ta'ala menempatkan semua manusia di
muka bumi dengan memberinya potensi adalah untuk memakmurkannya dan
mengambil manfaat sebesar-besarnya sebagai bekal hidup dan matinya. Oleh
kerana itu, berinteraksi dengan seluruh alam yang terbentang ini
-dengan menggunakan potensi ilmu dan seluruh hasil penemuan ilmiah yang
baik- untuk mengambil manfaat daripadanya adalah kewajiban syarak atas
manusia. Mencari ilmu dan mendalaminya dalam rangka kebajikan merupakan
tugas yang Allah Subha Nahu Wa Ta'ala bebankan kepada manusia dan
diwajibkan oleh Islam keatas kaum Muslimin. Maksudnya, mereka tidak
boleh ketinggalan dalam bidang ini berbanding orang lain.
Ketiga: Saling kenal mengenal sesama manusia
Allah Subha Nahu Wa Ta'ala berfirman:
"Hai
manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling mengenal." [Al-Hujurat: 13]
Allah
Subha Nahu Wa Ta'ala menciptakan manusia berbagai jenis dan warna
kulitnya dan terdiri daripada berbagai macam suku bangsa di merata
pelusuk dunia. Allah menciptakan mereka dari asal yang satu, iaitu Adam
dan Hawa. Oleh kerana itu tidaklah patut bagi mereka jika sentiasa
bertikai, bercerai-berai dan bermusuhan. Sudah seharusnyalah mereka
saling berkenalan, berkasih sayang dan saling bantu-membantu di bawah
naungan persaudaraan (ukhuwwah). Bukankah mereka anak-anak dari seorang
lelaki dan seorang perempuan?
Inilah
salah satu tujuan besar tarbiah Islamiah, yakni mempersiapkan manusia
agar dapat hidup dalam suasana penuh kasih sayang dengan saudaranya
dengan disatukan oleh aqidah yang benar dan ajaran Allah Subha Nahu Wa
Ta'ala.
Keempat: Kepimpinan Dunia
Allah Subha Nahu Wa Ta’ala berfirman;
“Allah
telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal soleh bahawa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang
sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka
agama yang telah diredhai-Nya untuk mereka dan Dia benar-benar akan
menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi
aman sentosa.” [An-Nur: 55]
Inilah
janji Allah Subha Nahu Wa Ta’ala kepada orang yang beriman dan beramal
soleh, yakni keimanan yang disertai dengan amal adalah buah dari iman
yang benar. Allah berjanji kepada mereka dengan tiga janji:
1. mengangkat
kekhalifahan mereka di bumi ini dan menjadikan untuk mereka kekuasaan
yang dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya seluruh nikmat bagi
kehidupan dan kematian mereka.
2.pengukuhan
kedudukan di bumi dengan Islam dan sistemnya. Oleh kerananya
mereka pun memiliki kekuasaan dan dominasi atas umat manusia dan
ajaran agama yang lain di muka bumi ini. 3.Pergantian keadaan mereka, daripada rasa takut kepada rasa aman.
Artinya
bahawa orang-orang yang beriman dan beramal soleh, adalah para tokoh
penguasa bumi, kerana agama mereka adalah agama kemenangan dan
kekuasaan, maka harus ada upaya meraihnya melalui program tarbiah
Islamiah bagi semua orang.
Selama
kaum Muslimin berada jauh daripada penguasaan dunia, bererti mereka
jauh juga daripada hakikat iman dan amal soleh. Akibatnya mereka akan
sentiasa terbelenggu dalam urusan agamanya dan terperosok dalam dosa dan
maksiat. Tarbiah Islamiah berupaya - dengan segenap potensi yang
dimilikinya – untuk mengeluarkan umat manusia daripada belenggu
perasaan, dosa dan maksiat.
Kelima: Menghukum dengan syariat
Allah Subha Nahu Wa Ta’ala berfirman:
“Kemudian
Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) daripada
urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu.” [Al-Jaathiah: 18]
Juga firman-Nya:
“Hendaklah
kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan
oleh Allah Subha Nahu Wa Ta’ala , dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu mereka. Berhati-hatilah kamu terhadap mereka supaya mereka tidak memalingkan kamu daripada sebahagian apa yang telah diturunkan oleh Allah kepadamu.” [Al-Maidah: 49]
Inilah
salah satu tujuan besar daripada tujuan-tujuan tarbiah Islamiah, bahkan
inilah tujuan utama daripada empat tujuan yang dinyatakan sebelum ini.
(iaitu: ibadah, kekhalifahan di bumi, saling mengenal dan saling
menolong, serta penguasaan dunia).
Mengapa demikian? Kerana semua tujuan itu adalah menjurus kepada penegakan syariat Allah Subha Nahu Wa Ta’ala tanpa tawar-menawar, undi-mengundi, dan tempel-tempelan, apalagi tunduk dan mengalah kepada sistem lain buatan manusia.
Inilah tujuan tarbiah Islamiah secara
global, dan itulah tujuan Islam yang sebenarnya, baik aqidah, syariah,
moral, dakwah, lembaga, sistem, perilaku, maupun jihadnya sekaligus,
dalam rangka menjadikan kalimah Allah Subha Nahu Wa Ta’ala sebagai yang
tetinggi. Itu semua hanya akan terwujud dengan berjalannya tarbiah
ruhiah, akal fikiran, fizikal, akhlak dan perilaku.
Sebelum
menyelesaikan perbahasan tujuan ini, perlulah kiranya ditegaskan bahawa
tarbiah Islamiah memiliki skop yang luas beraneka ragam. Antara lain;
1. Individu, dengan seluruh unsur yang dapat membangun keperibadiannya.
- Rumahtangga Muslim dengan seluruh nilai dan moral yang harus ditegakkannya.
- Masyarakat Muslim, dengan seluruh interaksi sosial dan pengaturannya.
- Umat Muslimah, dengan seluruh aktiviti yang ada di dalamnya.
- Negara Islam dengan sistem dan undang-undang yang harus ditegakkan di dalamnya.
No comments:
Post a Comment