Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Pengasihani
Mata dan hati
memiliki ikatan yang kuat. Para ulamak berkata, “Antara mata dan hati ada
kaitan eratnya. Bila mata telah rosak dan hancur, maka hati pun turut rosak dan
hancur.
Berapa banyak jatuh korban akibat kerlingan mata yang membawa
kehancuran dan penderitaan. Sudah amat banyak kita dengar perbuatan keji yang dilakukan oleh para pemuda
(perzinaan, homoseks, lesbian), suami-isteri yang bercerai, atau menderitanya
anak-anak sebagai korban.
Semua bencana ini berasal dari pandangan mata, sebagaimana
kata penyair, “Pandangan, lalu senyuman, kemudian salam dan bicara, lalu janji,
kemudian pertemuan”. Pandangan melahirkan lintasan fikran, lintasan fikiran
melahirkan nafsu syahwat, nafsu syahwat melahirkan kemahuan yang kuat, sehingga
menjadi tekad yang bulat. Dari sini dapat dipastikan akan muncul suatu
perbuatan, selama tidak ada penghalang. Mustahil boleh terjaga kehormatan dan
kesucian keluarga kecuali dengan menahan diri dan menjaga pandangan mata.
Sebuah pepatah mengatakan, “Bersabar menjaga mata lebih mudah
daripada bersabar menanggung derita sesudahnya.” Seseorang yang telah melanggar
batasan pandangannya akan senantiasa menyesal, setelah terkena panahan dari
salah satu panah beracun iblis. ‘Ali bin Abi Thalib ra. pernah berkata, “Mata adalah tempat memancing
bagi syaitan.” Masuknya syaitan salah satunya ketika seseorang pandangan.
Sesungguhnya masuknya syaitan melalui jalan ini melebihi kecepatan aliran udara
ke ruangan yang kosong. Syaitan akan menjadikan wujud yang dipandang
seakan-akan indah, menjadikannya indahnya tautan hati. Kemudian membawa kepada
janji dan angan-angan. Lalu ia nyalakan api syahwat dan ia lemparkan kayu bakar
maksiat. Seseorang tidak mungkin melakukannya tanpa adanya gambaran yang wujud terhadapdipandangnya.
Pada zaman ini,
ketika lelaki dan wanita bergaul tanpa ada batas. Sehingga wanita
berjalan-jalan di depan laki-laki tanpa menutup aurat dengan sempurna tanpa ada
perasaan bersalah sedikitpun. Lebih tragis jika ada wanita yang ingin tampil
seperti lelaki. Budaya barat yang kuat, telah mempengaruhi umat Islam, sehingga
ramai yang tidak memandang lagi peraturan dalam Islam. Dalam keadaan seperti
ini, tanpa terasa kita telah menambah dosa melalui pandangan mata.
Apabila seseorang
lelaki memandang wanita yang bukan muhrim ditambah pula keadaan wanita itu yang
tidak sempurna menutup auratnya, kedua-duanya berdosa. Lelaki berdosa kerana
tidak menjaga pandangannya, dan wanita berdosa kerana tidak menutup auratnya.
Media, baik elektronik maupun media cetak, memiliki pengaruh besar dalam membuat kekacauan ini. Ditambah pula dengan keadaan umat Islam yang tidak menaruh hormat lagi terhadap batasan agama kecuali hanya sebahagian kecil saja. Sehingga banyak yang tidak mengetahui bahawa menjaga pandangan adalah perintah agama, yang perintahnya keras dan ancaman azabnya pun keras.
Akhirnya,
ingin diri ini menasihati diri sendiri dan sahabat2 sekelian, supaya sentiasa
mengawasi mata daripada perkara2 terlarang. Barangsiapa yang menundukkan
pandangannya dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah, niscaya Allah akan
mencemerlangkan cahaya pandangannya. Siapa yang meninggalkan sesuatu demi
Allah, Allah akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik baginya.
Apabila seseorang menjaga pandangan dari hal-hal yang haram, Allah akan
menggantikannya dengan nur pandangan-Nya. Allah juga akan membukakan untuknya
pintu pengetahuan, iman, makrifat, dan firasat yang benar.
Yang
paling kita dambakan adalah kehidupan akhirat. Maka, mata yang selalu dijaga
dari hal-hal yang diharamkan, tidak akan disentuh oleh api neraka sebagaimana
sabda Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa Sallam, “Tiga jenis mata tidak akan menyentuh api neraka, yaitu
mata yang menutup dari apa yang diharamkan oleh Allah, mata yang terjaga di
jalan Allah, dan mata yang menangis kerana takut kepada Allah.” (Hadits Riwayat
Imam Hakim dan Imam Baihaqy).
http://katakatamutiaracintadanhikmah.blogspot.com/2013/11/keharusan-menundukkan-pandangan.html
http://ruhcintaku.blogspot.com/2012/10/jaga-pandangan-mata-upaya-menjauhi.html
No comments:
Post a Comment