Fatwa Yusuf Qaradhawi tentang Wanita yang Bekerja
1. Hendaknya jenis pekerjaannya memang tidak dilarang, dan tidak diharamkan dan tidak mengarah pada perbuatan haram.
Seperti
 bekerja sebagai pembantu pada seseorang yang belum menikah atau 
setiausaha kemudian berduaan, atau yang membangkitkan syahwat dan 
keinginan bersifat duniawi.
Atau bekerja di tempat dilaknat oleh 
Allah dan Rasulullah SAW baik yang membuat, yang membawa dan yang 
menjualkan, atau menjadi pramugari di pesawat yang mengharuskan dia 
berpakaian seragam yang tak syar’i, dan menghidangkan sesuatu yang tidak
 diperbolehkan oleh syara’ untuk para penumpang, dan terbuka peluang 
bahaya disebabkan bepergian yang jauh tanpa muhrim, yang mengharuskan ia
 bermalam sendirian di tempat yang terasing (negara asing) yang 
sebahagian tidak terjamin, atau pekerjaan lainnya yang telah diharamkan 
oleh Islam terhadap kaum wanita terutama, atau terhadap laki-laki dan 
wanita secara bersamanya.
2. Hendaklah wanita Muslimah tetap 
beradab Islami bila ia keluar dari rumahnya, dalam berpakaian, berjalan,
 berbicara, dan berpenampilan. Allah SWT berfirman:
.”..Dan 
janganlah mereka (mu’minat) menampakkan perhiasannya, kecuali yang 
nampak dan padanya. ..Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar 
diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan…” (An-Nur: 31)
“Maka 
janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang 
yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.” 
(Al Ahzab: 32)
3. Hendaknya pekerjaannya itu tidak mengorbankan 
kewajiban-kewajiban yang lainnya yang tidak boleh diuzurkan. Seperti 
kewajibannya terhadap suaminya dan anak-anaknya yang merupakan kewajiban
 pertama dan tugasnya yang asasi.
Yang dituntut dari masyarakat 
Islam adalah mengatur segala persoalan hidup dan mempersiapkan sarananya
 sehingga kaum wanita dapat bekerja apabila hal itu membawa kemaslahatan
 bagi dirinya, keluarganya dan masyarakatnya, tanpa menghilangkan 
perasaan malunya atau bertentangan dengan keterikatannya dengan 
kewajibannya terhadap Rabbnya, dirinya, dan rumahnya.
Kadang-kadang
 masyarakat itu sendiri yang memerlukan kerja wanita, seperti doktor, 
jururawat, guru untuk anak-anak wanita dan setiap aktiviti lain yang 
terhad bagi wanita.
dari Dr. Yusuf Qardhawi,
Sistem Masyarakat Islam dalam Al Qur’an & Sunnah
Politeknik Tuanku Sultanah Bahiyah ptsb kulim, motivasi kesihatan dekorasi kerja sekolah dan puisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
- 
Layari juga: doa-untuk-anak-anakku puisi-anakku-tercinta puisi-1-doa-untuk-anak-anakku puisi-2-doa-buat-anak-anakku puisi-3-wahai-anak...
- 
Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Pengasihani Peringatan buat diriku yang lupa Walaupun kita tidak dapat melakukan apa-apa untu...
- 
Satelit dapat mengorbit mengelilingi planet bumi kerana ianya terkunci pada kelajuan yang sangat tinggi untuk mengatasi daya tarikan graviti...
 
 
 
No comments:
Post a Comment